Selasa, 07 Maret 2017

Akhir KASUS Iwan Bopeng POTONG TENTARA saat ditemui Jenderal TNI, Akhir yang MENYEDIHKAN buat yang SOK JAGO.!!

Akhir KASUS Iwan Bopeng POTONG TENTARA saat ditemui Jenderal TNI, Akhir yang MENYEDIHKAN buat yang SOK JAGO.!!

Pemuda-negri - Rekaman video itu segera menjadi viral saat hari pencoblosan Pilgub DKI Jakarta 15 Februari lalu. Seorang pria berbaju kotak-kotak mengamuk di TPS.

Iwan terlihat sangat emosional karena temannya tak bisa mencoblos di salah satu tempat pemungutan suara (TPS) Kelurahan Palmeriam, Jakarta Timur. Menggunakan kemeja kotak-kotak Iwan berbicara dengan nada kasar.

"Itu anak siapa? Anak kecil tadi. Tentara gue potong-potong di sini apalagi elu," katanya dengan nada tinggi. Warga yang berada di lokasi langsung mencoba menenangkan.

Rupanya ulah Iwan ini mendapat respons dari berbagai kalangan. Ada yang balik menantang Iwan sampai memperlihatkan kekuatan membakar tubuh dan menyayat dirinya dengan senjata tajam. Meski begitu ada juga yang menanggapi dengan membuat video parodi lucu.

Mengetahui ucapannya menuai kecaman Iwan pun meminta maaf. Video permintaan maafnya diunggah ke akun youtube.

"Saya spontan mengeluarkan satu kata-kata yang kurang sopan kepada teman-teman tentara. Saya mohon maaf atas kejadian itu dan saya minta maaf dengan tulus dari hati saya kepada teman-teman tentara supaya ini tidak melebar ke mana-mana," kata Iwan.

Polisi pun mengusut kasus itu. Mereka memediasi Iwan Bopeng dengan mantan Panglima Kodam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana. Polisi menyebut kasus ini sudah selesai setelah pertemuan tersebut.

"Iwan Bopeng itu kemarin sudah dipertemukan dengan Panglima Kodam, itu sudah clear ya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin (27/2).

Argo mengimbau kepada masyarakat agar tidak berbuat onar seperti yang dilakukan Iwan Bopeng pada Pilkada DKI Jakarta yang bakal digelar 19 April mendatang. Cukup sudah aksi sok jago yang bisa memancing keributan.

"Sampaikan ke teman-teman dan saudara-saudaranya untuk ikut sesuai aturan yang ada, tidak usah membuat keonaran, pilihlah sesuai hati nurani mana yang mau dipilih," ucap Argo.

Di tantang banyak orang dan ujungnya dia mengakui kekhilafannya. Akhir yang menyedihkan bagi orang-orang yang membela tentara. karena dia hanya dibiarkan begitu saja. tak ada hukuman yang diberikan. semoga menjadi pelajaran untuk semua

Baca Juga




Sumber:https:www.merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar